UKPK GELAR TADARUS ILMIAH, KUPAS TUNTAS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MEWUJUDKAN SDG’s 2030

UKPK GELAR TADARUS ILMIAH, KUPAS TUNTAS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MEWUJUDKAN SDG’s 2030

UKPK News- Sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang konsen di bidang keilmuan, Unit Kegiatan Pengembangan Keilmuan (UKPK) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember masih berlanjut mengadakan kajian ataupun diskusi yang dikemas dalam berbagai kegiatan. Kali ini UKPK hadir melalui Program kerja (proker) dari divisi pendidikan, tadarus ilmiah. Pada hari Sabtu (16/04) telah dilaksanakan tadarus ilmiah yang ketiga, hadir dengan tema “Rekonstruksi Multiple Intelligences Mahasiswa dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030” berlangsung secara online melalui aplikasi zoom meeting.

Khalimatus Sa’diah sebagai Koordinator Divisi Keilmuan UKPK UIN KHAS Jember periode 2021-2022, memaparkan kegiatan tersebut merupakan proker turun temurun selama tiga periode kepengurusan yang masih dilestarikan.

“Berawal dari inisiatif Ketua Umum UKPK periode 2019-2020, Jufriyanto, S. Sos., yang ingin mengisi waktu kosong di bulan puasa. Kegiatan ini dilaksanakn setiap hari Sabtu dan Minggu dengan tema pembahasan yang beragam,” paparnya.

Nina Sutrisno, M. Pd., sebagai narasumber pada tadarus ilmiah yang ketiga memulai pemaparan materinya dari konsep multiple intelligence atau sering kali disebut kecerdasan majemuk. Ia menyandarkan argumennya pada Howard Gardner yang memberikan konsep kecerdasan majemuk dengan delapan tolak ukur. Adapun delapan parameter tersebut diantaranya, kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial-visual, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan naturalis.

“Mahasiswa yang mengikuti demo itu memiliki kecerdasan multiple. Mereka bisa mendengarkan aspirasi melalui sensorik audionya kemudian secara visual masih bisa mendeskripsikan. Selain itu mereka masih fokus dengan urusan akademisnya. Hal itu luar biasa untuk pebelajar selevel mahasiswa,” tukas dosen UIN KHAS Jember yang juga menggeluti di bidang pendidikan.

Ia menekankan bahwa kecerdasan pada setiap individu bukan hanya terletak pada nilai saja. Melainkan setiap kemampuan yang dimiliki oleh individu itu termasuk ke dalam kecerdasan yang dimiliki manusia.

Ma’am Nina sapaan akrab dari mahasiswanya, mengatakan bahwa setiap manusia dikaruniai lebih dari satu kemampuan. Tidak ada namanya manusia bodoh, hanya saja mereka memiliki keahlian dalam bidangnya masing-masing.

“Namun yang menjadi pertanyaan, apakah masing-masing dari kita sudah memiliki kemampuan untuk mengenal kelebihan dan potensi kita ? atau lebih memilih membandingkan diri sendiri dengan main tunjuk kehebatan orang lain,” tanyanya sebagai cambuk bagi audiensnya.

Kemudian Ma’am Nina juga memaparkan dengan adanya kelebihan dan potensi manusia yang kompleks, pemerintah menuntut untuk membantu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan sebagai cita-cita agung negara Indonesia di tahun 2030.

Pembangunan yang berkelanjutan atau sering kali disebut SDG’s memiliki tujuh belas program komplit yang harus segera ditangani. Adapun berbagai problematika tersebut di antaranya yakni mengangkat kemiskinan, mengakhiri kelaparan, memastikan kehidupan yang sehat dan sejahtera, memastikan pendidikan berkualitas, mencapai kesetaraan gender, dan lain sebagainya.

“Namanya juga berkelanjutan ya tidak akan pernah finish. Teman-teman jangan menganggap kalau emang goals-nya sampai tahun 2030 pun, selanjutnya masih terus berupaya dalam mewujudkan dan mungkin menyempurnakan yang sudah dicapai,” pungkasnya.

M. Irsyad Maulana sebagai Ketua Umum UKPK periode 2021-2022 memaparkan harapannya kepada tim divisi kepenulisan terkait terselenggaranya acara tadarus ilmiah di periode kepengurusannya ini.

“Semoga acara ini dapat dijadikan sebagai ladang keilmuan yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan spiritualitas dan intelektualitas di kalangan umum,” harapnya.

Reporter: Lia Amelia Rahmah

Editor: Erni Fitriani