Dunia Warna Merah
Aku memasuki dunia di mana semua berwarna merah.
Pelangi satu warna, lukisan tak lagi terlihat indah.
Tak ada pembeda antara susu dan dan darah.
Tak ada pembeda antara serigala dan rubah.
Langit menyatu dengan tanah.
Jurang dan gunung sukar dikenal.
Jalan-jalan berhenti sebab lampu selalu merah.
Aku kebingungan dan buta arah.
Terkapar gundah tak mampu melangkah.
Terpisah-pisah orang melangkah.
Terlihat marah
membuat hati semakin gusar dan gundah.
Aku menengadah
Meminta kepada sang penenang hati yang resah.
“Tuhan, di mana keindahan perbedaan itu? di mana orang-orang yang tetap bersatu tak pandang bulu?”
Aku terus berlari agar tak buntu
Tak menyerah dan hanya termangu
Namun aku tak menemukan apapun selain diriku
“Tuhan, kembalikan aku ke dunia ku”
Dunia di mana pelangi bersatu dengan warna tujuh
Dunia di mana lukisan indah tercipta dari warna-warna yang berbeda
Dan dunia di mana lalu lintas berjalan, berkat lampu merah, kuning dan hijau.
Aku terperanjat bangun dari tidurku.
Ternyata itu hanya mimpi buruk yang ku alami,
Namun aku bersyukur bisa kembali, ke dunia yang indah ini.
aku ingin melangkah di jalan yang berirama,
meniti harmoni yang tercipta dari ragam rasa dan rupa,
memeluk perbedaan, sebagai saudara dalam satu semesta,
dan menemukan kembali arti bahagia, yang ada dalam
jiwa yang damai dan mesra.”