Update

Indonesia di Tengah Badai Perang Dagang

Oleh : DR. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI.

Dalam pusaran ekonomi global yang semakin terintegrasi, satu percikan ketegangan antara dua raksasa dunia seperti Amerika Serikat dan Tiongkok bisa mengguncang fondasi ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Perang dagang yang berkobar bukan sekadar konflik tarif dan hambatan dagang, melainkan pertarungan pengaruh dan dominasi ekonomi yang berdampak sistemik.

Indonesia, dengan perekonomian terbuka dan bergantung pada ekspor komoditas serta investasi asing, tentu tidak kebal terhadap efek domino dari konflik dagang global ini. Di satu sisi, perang dagang memunculkan ancaman berupa pelemahan ekspor, volatilitas nilai tukar, dan ketidakpastian investasi. Namun di sisi lain, terselip peluang strategis yang dapat dimanfaatkan untuk merebut pasar baru, menarik relokasi industri, dan memperkuat daya saing nasional.

Tulisan ini mencoba mengulas secara komprehensif bagaimana perang dagang internasional memengaruhi berbagai aspek perekonomian Indonesia, sekaligus merefleksikan strategi yang dapat diambil untuk bertahan bahkan berkembang di tengah turbulensi global.

Pengaruh perang dagang internasional terhadap ekonomi Indonesia cukup kompleks dan signifikan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Berikut beberapa dampak utama yang bisa diuraikan:

1. Perlambatan Pertumbuhan Ekspor

Perang dagang, terutama antara negara-negara besar seperti AS dan Tiongkok, dapat menyebabkan permintaan global menurun. Negara-negara tersebut adalah mitra dagang utama Indonesia. Akibatnya:

Ekspor Indonesia, terutama komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan karet, menurun.

Harga komoditas global bisa anjlok, mengurangi pendapatan ekspor Indonesia.

2. Gangguan Rantai Pasok Global

Perang dagang menyebabkan terganggunya rantai pasok global, khususnya untuk industri manufaktur. Dampaknya pada Indonesia:

Industri dalam negeri, seperti elektronik dan otomotif, mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku impor dengan harga yang kompetitif.

Biaya produksi meningkat.

 

3. Peningkatan Ketidakpastian Investasi

Investor global cenderung menahan diri saat terjadi ketegangan dagang. Ini bisa menyebabkan:

Aliran investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia melambat.

Nilai tukar rupiah melemah karena investor menarik modal ke negara yang dianggap lebih aman.

4. Peluang Substitusi Pasar

Namun, perang dagang juga menciptakan peluang:

Indonesia bisa menjadi alternatif sumber produk bagi negara-negara yang terkena tarif tinggi.

Potensi peningkatan investasi dari perusahaan yang ingin memindahkan basis produksi dari Tiongkok ke negara ASEAN termasuk Indonesia.

5. Dampak terhadap Konsumen

Dengan naiknya harga impor dan fluktuasi rupiah:

Harga barang konsumsi naik.

Daya beli masyarakat menurun, terutama pada barang-barang elektronik dan kebutuhan rumah tangga berbasis impor.

Kesimpulan:

Perang dagang internasional memberi dampak negatif secara umum terhadap ekonomi Indonesia melalui ekspor, investasi, dan nilai tukar. Namun, dengan kebijakan yang adaptif dan dukungan hilirisasi industri, Indonesia juga bisa mengambil peluang dari pergeseran pasar global tersebut.

Perang dagang internasional bukan sekadar konflik antarnegara, melainkan ujian bagi ketahanan dan kecerdasan ekonomi bangsa. Bagi Indonesia, tantangan ini harus dijawab bukan dengan kekhawatiran, tetapi dengan strategi, inovasi, dan keberanian untuk mengambil peluang. Dalam setiap krisis global, selalu ada celah untuk tumbuh—asal bangsa ini siap membaca arah angin dan menyesuaikan layar.

Daftar Pustaka:

1. Krugman, P. R., & Obstfeld, M. (2018). International Economics: Theory and Policy (10th ed.). Pearson Education.

2. Mankiw, N. G. (2020). Principles of Economics (9th ed.). Cengage Learning.

3. Bank Indonesia. (2020). Laporan Perekonomian Indonesia 2020. Jakarta: Bank Indonesia.

Retrieved from: https://www.bi.go.id/

4. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2021). Perkembangan Perdagangan Internasional Indonesia. Jakarta: Kemendag RI.

Retrieved from: https://www.kemendag.go.id/

5. Basri, M. C. (2019). Dampak Perang Dagang terhadap Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 20(2), 87–99.

6. World Bank. (2020). Global Economic Prospects. Washington, DC: World Bank.

Retrieved from: https://www.worldbank.org/

7. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2022). Strategi Menghadapi Ketidakpastian Global.

Retrieved from: https://ekon.go.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *