BERTEMUNYA SEJARAH DI BULAN YANG SAMA
BERTEMUNYA SEJARAH DI BULAN YANG SAMA
Oleh: Aji Hidayatur R
Pastinya sudah kita ketahui sejarah apa yang ada di bulan Agustus bagi masyarakat atau penduduk Indonesia, yaitu hari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Hari kemerdekaan Indonesia selalu disambut dengan riang dan gembira oleh warga Indonesia. Fenomena tahunan tidak pernah absen dalam menghiasia tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Namun di tahun sekaran fenomena barub bermunculan, serseperti contoh virus Corona yang tidak kunjung usai dan 1 fenomena alam bagi ummat Islam di Indonesia yaitu Tahun baru Islam (1 Muharram) jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021. Dengan adanya fenomena tersebut, membuat masyarakat yang ada di Indonesia menjadi juga bahagia. Di satu sisi sedih dikarenakan tidak dapat merayakan kemerdekaan seperti tahun-tahun sebelumnya, di satu sisi lagi bahagi karena umat Islam di Indonesia merasakan sejarah besar yang bersamaan di bulan yang sama yaitu di bulan Agustus 2021.
Sejarah kemerdekaan Indonesia sendiri diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, di tandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir Soekarno di balik pembacaan proklamasi. Bagi rakyat Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan tidaklah gampang, ada banyak sekali pengorbanan besar bagi bangsa Indonesia untuk terbebas dari penjajahan. Sedangkan pada Sejarah Tahun baru Islam (1 Muharram) dimaknai dengan mengingat kembali peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Dimana pada saat itu Nabi Muhammad SAW hijrah dari mekkah ke madina pada 622 M. pastinya juga banyak perjuangan dan pengorbanan yang di lalui Nabi Muhammad SAW.
Berbagai macam perayaan terlewatkan karena adanya Covid-19 ini yang tidak kunjung usai di Indonesia, seperti lomba 17 agustus-an, upacara bendera, festival, menghias desa dengan memasang bendera di pinggir jalan atau di sekitaran gang-gang kecil, do’a bersama. Namun, keadaan seperti ini tidak menyulut api semangat penerus bangsa. Masyarakat masih menjalankan sebagian kebiasaan ketika bulan kemerdekaan datang seperti memasang bendera di depan rumah dan menghias rumah dengan warna merah putih.
Sedangkan untuk memperingati Tahun Baru Islam yaitu dengan cara mebaca do’a akhir tahun sesudah sholat ashar dan membaca do’a awal tahun sesudah sholat maghrib atau sesudah mengaji yasin bersama. Masyarakat juga melakukan sholwat bersama mengelilingi kampung atau desan yang biasa di sebut (Burdah), namun ngaji yasin Bersama dan sholawat Bersama tidak diperbolehkan di tahun ini karena ada peratuan yaitu ya PPKM. Keseruan hari sejarah atau hari istimewah ini seperti ada yang kurang karena adanya peraturan-peraturan yang di perpanjang terus menerus seakan-akan hanya permainan yang berkuasa di Indonesia.