Update

Bijak menggunakan AI ciri mahasiswa modern

Oleh Dr Abdul Wadud Nafis, LC., MEI

Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi sahabat baru bagi mahasiswa dalam belajar dan berkarya. Namun, seperti pisau bermata dua, AI bisa menjadi alat bantu yang luar biasa atau jebakan yang menumpulkan daya pikir. Karena itu, penting bagi mahasiswa untuk bijak menggunakannya—agar AI bukan menggantikan otak, tapi justru mengasahnya.

Berikut cara bijak mahasiswa menggunakan AI agar manfaatnya maksimal dan tetap etis:

1. Sebagai alat bantu, bukan pengganti

Gunakan AI untuk membantu riset, brainstorming, atau mempercepat pemahaman materi, tapi tetap lakukan analisis dan berpikir kritis sendiri.

2. Periksa ulang hasil AI

Jangan langsung percaya sepenuhnya pada hasil dari AI. Selalu cek fakta, referensi, dan kebenarannya agar tidak terjadi kesalahan atau plagiarisme.

3. Gunakan untuk belajar, bukan menyontek

AI bisa membantu menjelaskan konsep yang sulit, bukan untuk membuatkan tugas atau skripsi secara utuh. Mahasiswa tetap harus berusaha memahami materi.

4. Jaga integritas akademik

Hindari menggunakan AI untuk melakukan plagiarisme atau menyalin karya orang lain tanpa izin dan pengakuan. Gunakan AI sebagai alat pendukung yang jujur.

5. Manfaatkan untuk mengasah kemampuan baru

Gunakan AI untuk belajar skill baru seperti coding, bahasa asing, atau analisis data yang bisa menunjang karier masa depan.

6. Kembangkan kreativitas

Biarkan AI memberikan inspirasi, lalu kembangkan ide tersebut dengan sentuhan kreativitas pribadi agar karya tetap orisinal.

Dengan memanfaatkan AI secara bijak, mahasiswa tidak hanya cerdas secara teknologi, tapi juga tangguh secara moral dan intelektual. Jadikan AI sebagai alat, bukan sandaran—agar prestasi lahir dari kecerdasan sejati, bukan sekadar bantuan mesin.

Daftar Pustaka:

1. Aoun, J.E. (2017). Robot-Proof: Higher Education in the Age of Artificial Intelligence. MIT Press.

2. Tegmark, M. (2017). Life 3.0: Being Human in the Age of Artificial Intelligence. Penguin Books.

3. UNESCO. (2021). AI and Education: Guidance for Policy-makers. Paris: UNESCO Publishing.

4. Floridi, L. (2019). The Logic of Information: A Theory of Philosophy as Conceptual Design. Oxford University Press.

5. Bynum, T.W., & Rogerson, S. (2021). Ethics of Computing: A Concise Module. Springer.

6. Rahman, M.F. (2023). “Etika Penggunaan AI dalam Dunia Akademik”. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 14(2), 115–123.

7. Haryono, T. (2022). “AI dalam Pendidikan Tinggi: Antara Peluang dan Tantangan”. Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, 9(1), 45–57.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *