OpiniUpdate

Politik Selalu Menggelitik: Politik HMPS yang Ambigu

Kampusku yang katanya akan naik tingkat menjadi kampus yang lebih terpandang lagi, di balik itu rupanya ada organisasi besar yang ikut andil membina kekayaan sumber daya mahasiswanya. Berbagai macam hal dilakukan, mulai dari penyelenggaraan acara yang katanya bisa mempererat persaudaraan sesama prodi, sampai pada peralihan kepemimpinan yang diselenggarakan setiap tahunnya. Tapi, rasa-rasanya ada yang lucu dengan pemilihan ketua pada tahun ini, entah tahun ini saja yang lucu atau memang sudah terpupuk lucu dari tahun-tahun sebelumnya.

Bagaimana tidak lucu, pasalnya pemilihan calon Ketua dan Wakil Ketua Umum berjalan begitu cepat. Untuk kali ini, pekerjaan atau program kerja yang cepat atau tidak molor tidak pantas untuk dipuji, karena ini menyangkut kesejahteraan mahasiswa kedepannya. Mengapa demikian? Yah, bagaimana bisa pemilihan Ketua Umum yang bisa diumpamakan sebagai Presiden di dalam sebuah prodi dipilih dengan waktu yang singkat.

Jika melihat dari pamflet pendaftaran Calon Ketua dan Wakil Ketua terlihat sangat menggelitik, mungkin siswa SMA pun bisa tertawa sampai terbahak-bahak jika melihat alur pendaftarannya. Di dalam pamflet tersebut tertera waktu dibuka dan ditutupnya pendaftaran. Pamflet tersebar luas pada hari itu, pembukaan pendaftaran juga dilaksanakan pada hari tersebar luasnya pamflet, begitu pula dengan waktu penutupan pendaftaran yang hanya selang beberapa jam dari tersebar luasnya pamflet. Bukankah hal demikian sangat lucu dan aneh?

Ok, mengenai waktu pendaftaran bisa kita lupakan. Mari kita berpikir sejanak. Bagaimana para paslon menyiapkan semua berkas yang menjadi persyaratan? Jelas tertera di dalam pamflet persyaratan yang harus dilengekapi antara lain adalah; memiliki tanggung jawab, loyalitas, dan dedikasi tinggi terhadap almamater; memiliki integritas yang tinggi dan visioner; terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang berlaku yang dibuktikan dengan surat keterangan aktif dari Fakultas; IPK minimal 3.00 dibuktikan dengan transkip nilai; mendapat surat rekomendasi dari DEMA; mendapat surat rekomendasi dari ketua HMPS sebelumnya; melampirkan surat kesiapan bermaterai Rp.6000,-; tidak merangkap jabatan di pengurus organisasi intra dan badan pengurus harian organisasi ekstra kampus dibuktikan bdengan surat pernyataan bermaterai Rp.10.000,-; semester 4 (empat). Yah, ada sembilan persyaratan yang harus dilengkapi. Bukankah persyaratan tersebut sudah bisa masuk kedalam kategori persyaratan yang rumit? Cukupkah memenuhi semua dalam waktu kurang dari 24 jam? Mengingat terdapat beberapa oknum yang bisa dibilang adalah orang-orang penting, pastilah susah untuk dihubungi.

Wah, ternyata banyak sekali pertanyaan yang mungkin menjadi pertanyaan publik dan harus dijawab oleh oknum yang bersangkutan. Baiklah, kita menuju pada agenda selanjutnya yang semakin menggelitik. Betul sekali, di pamflet tertera waktu verifikasi dan pengumuman calon terpilih. Agenda tersebut dilaksanakan tepat sekali satu hari setelah pendaftaran dilaksanakan. Andai saja terdapat beberapa calon yang mendaftarkan diri, pasti waktu verifikasi membutuhkan waktu yang tidak singkat. Tetapi dapat dimaklumi jika hanya ada satu paslon yang mencalonkan diri, hal tersebut terlihat dari hasil pengumuman yang hanya ada satu paslon lulus di setiap prodi dan satu paslon tidak lulus di Prodi Tadris MTK. Mengapa demikian? Apa yang menyebabkan paslon tersebut tidak lulus?

Satu hal lagi yang semakin membuat isi perut terkocok dengan sendirinya. Tepat pada tanggal 25 Maret 2021, di dalam pamflet tertera agenda penyampaian Visi Misi dan debat kandidat. Tapi tidak ada publikasi yang menohok dari agenda tersebut, tidak ada keramaian debat kandidiat, dan tidak ada acara nyata mengenai debat kandidat. Apakah debat kandidat tidak dilaksanakan karena tidak ada lawan bicara bagi paslon terpilih disebabkan hanya ada satu paslon terpilih? Oleh karena itu debat kandidat tidak dilaksanakan? Mengenai hal tersebut mungkin penulis yang kurang update atau memang tidak ada. Hanya saja penyampaian Visi Misi diselenggarakan pada hari Jumat, 26 Maret 2021.

Baik, mungkin waktu untuk tergelitik sudah habis karena agenda terakhir merupakan agenda sakral bagi paslon terpilih. Betul sekali, hari Sabtu, 28 Maret 2021 merupakan hari proses pemilihan paslon yang mungkin akan menjadi hari keputusan ditetapkannya satu paslon untuk menjadi pemimpin bagi masing-masing prodi dalam waktu satu tahun ke depan.

Yah kita doakan saja, semoga kinerja dapat berjalan dengan maksimal dan tidak lagi membuat seluruh mahasiswa merasa tergelitik dengan apa yang akan terjadi ke depannya. Mungkin saran dari penulis yang bisa saja mewakili seluruh mahasiswa yang ada adalah, marilah kita adakan domokrasi yang benar-benar demokrasi. Jangan bermain di dalamnya, ini menyangkut hak seluruh mahasiwa. Jika ingin benar-benar terlihat demokrasi, adakan proses pemilihan dengan waktu yang matang, bukan waktu secepat kilat.

Sekian, semoga amanah….

Penulis: Ai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *